Berlawanan dengan ajaran yang telah didapat seseorang remaja dari orangtuanya, pada dasarnya sebagian remaja justru ingin menikmati seks yang seharusnya belum boleh dilakukan. Lebih memprihatinkan jika keinginan ini berhasil diwujudkan oleh pasangan yang telah dimabuk cinta. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya orang yang dapat membantunya untuk mencari alas an yang tepat, biasanya alas an-alasan yang didengarnya hanya terpusat pada masalah dosa dan status social semata. Akibatnya, dengan alasan “ cinta harus rela menyerahkan segalanya”, seorang perempuan tidak dapat menolak ajakan sang kekasih.
a. Seks di Luar Nikah
Menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan hubungan seks di luar nikah ini terbagi dalam beberapa factor, yaitu sebagai berikut.
1. Tekanan yang dating dari teman pergaulannya
Lingkungan pergaulan yang telah dimasuki oleh seorang remaja dapat berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks. Bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih kuat daripada tekanan yang didapat dari pacarnya sendiri. Keinginan untuk dapat diterima oleh lingkungan pergaulannya begitu besar, sehingga dapat mengalahkan semua nilai yang didapat, baik dari orangtua maupun dari sekolahnya. Pada umumnya, remaja tersebut melkukannya hanya sebatas ingin membuktikan bahwa dirinya sama dengan teman-temannya, sehingga dapat diterima menjadi bagian dari anggota kelompoknya seperti yang diinginkan.
2. Adanya Tekanan Dari Pacarnya
Karena kebutuhan seseorng untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang nanti dihadapinya. Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual mereka, melainkan juga kerena sikap memberontak terhadap orangtuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu bentuk hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri sebagai layaknya manusia dewasa. Jika dalam lingkungan keluarga tidak dapat membicarakan masalah yang dihadapinya, remaja tersebut akan mencari solusinya diluar rumah. Begitu juga jika remaja tersebut tidak mendapat cinta dan perhatian yang cukup dari orangtuanya, dia akan akan mencarinya diluar rumah melalui lingkungan pergulannya. Adanya perhatian dan cinta yang cukup dari orangtua dan anggota keluarga terdekatnya memudahkan remaja tersebut memasuki masa pubertas. Dengan semikian dia dapat melawan tekana yang datang dari lingkungan pergaulan dan pasangannya. Pandangn ini tidak sebatas masalah seksual, tetapi juga dalam segala hal, baik tentang apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
3. Adanya Kebutuhan Badaniah
Sek menurut beberapa ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Jadi, wajar saja jika semua orang, tidak terkecuali remaja menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari perbuatannya tersebut tidak sepadan dibandingkan dengan resiko yang akan mereka hadapi.
4. Rasa Penasaran
Pada usia remaja, rasa keingintahuannya begitu besar terhadap seks. Apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa seks terasa nikmat, ditambah lagi adanya segala informasi yang tidak terbatas masukknya. Maka, rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan yang diharapkannya.
5. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri. Misalnya, Karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat bahwa sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya . Maka, dengan pikirannya tersebut, ia akan merasa putus asa lalu mencari pelampiasan yang akan semakin menjerumuskannya kedalam pergaulan bebas.
Faktor lainnya yang datang dari lingkungan keluarga. Bagi seorang remaja, mungkin aturan yang ditetapkan oleh kedua orangtuanya tidak dibuat berdasarkan kepentingan kepentingan kedua belah pihak (orangtua dan anak). Akibatnya, remaja tersebut merasa tertekan, sehingga ingin membebaskan diri dengan menunjukkan sikap sebagai pemberontak, Yang salah satunya dalam masalah seks.
Pada dasarnya, sebagian besar yang mengalami kerugian akibat hubungan seks diluar nikah ini adalah kaum perempuan. Bagi perempuan, seks merupakan pengalaman yang dianggap suci dan melibatkan seluruh perasaannya yang terdalam. Bagi laki-laki, seks hanya merupakan hubungan badaniah yang dianggap tidak terlalu serius, tanpa perasaan. Namun dalam hal tertentu, sering juga terjadi perasaan cinta yang dimiliki seorang perempuan terlalu jauh dan berharap dapat menjalin hubungan hingga pernikahan. Perasaan dan harapan tersebut meninabobokannya untuk mau melakukan hubungan seks diluar nikah. Dengan begitu, keinginannya untuk menikah dengan laki-laki idamannya tersebut dapat terlaksana. Jika pihak laki-laki ternyata tidak siap untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, pihak perempuan akan menanggung kerugian akibat hubungan seks diluar nikah.
Hubungan seksual tidak hanya diukur dari kenikmatan semata. Namun juga menyangkut seluruh tanggung jawab di antara kedua belah pihak
Title : Kehamilan di Luar nikah
Description : Berlawanan dengan ajaran yang telah didapat seseorang remaja dari orangtuanya, pada dasarnya sebagian remaja justru ingin menikmati seks yan...